Selasa, 11 Januari 2011

Artikel Menarik Tentang Komputer

Jakarta – Cloud Computing diperkirakan akan mengubah TI di perusahaan besar karena memungkinkan enterprise dari berbagai ukuran untuk memanfaatkan skala ekonomi dan mendapat keuntungan dari hanya membayar sumber daya yang digunakan saja.

Sesungguhnya, banyak aspek komputansi yang sudah (atau akan) tersedia dalam bentuk layanan cloud: Infrastructure as a Service (IAAS) seperti Amazon Services, Microsoft Windows Azure, VMWare vCloud serta Eucalyptus dan Cloudera yang open-source menyediakan komputansi, jaringan serta kapasitas penyimpanan yang elastis.

Software as a Service (SAAS)  merujuk pada aplikasi online, termasuk software produktivitas, database dan proses bisnis. Contoh SAAS termasuk  Microsoft Business Productivity Online Suite (BPOS), Google Docs dan Gmail, Salesforce CRM dan Oracle CRM on Demand .

Sedangkan, Platform as a Service (PASS), memungkinkan pengembangan aplikasi (contoh,  Google Apps dan Windows Azure), Desktop as a Service (DAAS), dan bahkan apa yang disebut sebagai XAAS atau EAAS, yaitu “Everything as a Service.”

Dengan cloud computing, heterogenitas telah menjadi sebuah karakteristik utama dari komputansi. Sumber daya di awan bisa jadi proprietary atau open-source atau campuran dari keduanya.

Contoh yang menarik bisa dilihat dari profil penawaran dari satu perusahaan berikut ini: Citrix menawarkan aplikasi proprietary seperti GoToMeetings untuk komunikasi desktop dan software konferensi, serta Desktops To Go untuk aplikasi remote desktop. Bersama itu, mereka juga menawarkan produk Open-source seperti server Xen dan XenDesktop, sebuah virtual desktop. Proyek open-source Xen, yang berada di Citrix, telah melahirkan insiatif bernama Xen Cloud Platform, didukung oleh Citrix, Hewlett-Packard, Intel, Oracle dan Novell. Dengan aplikasinya di Apple iPad, Corix Receiver, Citrix bisa menghadirkan desktop Windows pada iPad, sehingga fungsi desktop dan aplikasi Windows bisa diakses sepenuhnya. Ada tujuh produk Cloud baru, tergabung dalam Citrix Cloud Solutions, yang bersifat open-source dan bisa diperluas sesuai kehendak pengguna. Citrix menyebut Cloud Solutions ini sebagai framework yang memungkinkan interoperabilitas dengan software lain, termasuk virtualisasi pihak ketiga seperti VMWare, yang merupakan pesaingnya.

Bukan hanya bersifat heterogen –karena mencampurkan solusi proprietary dan open-source– cloud computing juga bersifat global. Sebagai contoh, Windows Azure tersedia di 41 negara. Di cloud, pengguna bisa saja mengakses aplikasi yang di-hosting di Hong Kong dari kantornya di Korea Selatan. Datanya, bisa jadi disimpan di server yang ada di Polandia, routing-nya melalui Amerika Serikat.

Dari sudut pandang pengembang piranti lunak, sifat yang global dari cloud ini tak hanya ditentukan oleh perilaku jejaringnya, tapi juga struktur bisnis itu sendiri. Peneliti yang bekerja untuk perusahaan multinasional asal AS di Russia mungkin berkolaborasi dengan tim di Singapura. Produk akhirnya bisa jadi dirancang di AS dan Taiwan, dibuat di India, Malaysia dan Filipina untuk dijual di Amerika Selatan.

Peluang ekonomi ada bagi negara yang memiliki kebijakan publik dan hukum yang netral secara teknologi dan kompatibel. Contohnya, pemerintah Singapura yang sejak lama menyadari bahwa teknologi mendorong pertumbuhan ekonomi negara itu. Di 2008, pemerintahannya bekerjasama dengan Hewlett Packard, Intel dan Yahoo, serta lembaga penelitian di Russia, Jerman dan AS untuk membuat test bed open-source yang mendukung penelitian layanan cloud pada skala global. HP juga membuka Cloud Labs di Singapura.

Di saat yang  sama, pemerintahannya memberi subsidi pada proyek yang bisa memberikan cloud computing pada eGovernment dan Usaha Kecil Menengah. Singapura adalah pemimpin dalam melihat cloud computing sebagai alat menumbuhkan ekonomi IT-nya serta menjaga perannya di pasar global. Memang masih di tahap awal, tapi jelas bahwa ini akan mengubah komputansi di enterprise, memenuhi kebutuhan pengguna dengan kelenturan yang belum pernah dilihat sebelumnya.

Dengan makin tumbuhnya cloud computing, maka semakin penting bagi pembuat kebijakan untuk menjamin bahwa kebijakan domestiknya tidak berpihak pada teknologi tertentu. Bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan perdagangan global, hukum internasional dan kepentingan pertumbuhan ekonomi, hal ini juga memungkinkan perusahaan domestik untuk meraup keuntungan besar dari peluang yang dihasilkan cloud computing.

Stacy Baird Tentang Penulis: Penulis, Stacy Baird, adalah mantan penasehat untuk anggota Senat AS pada isu-isu Teknologi dan Hak Milik Intelektual. Ia percaya, bahwa software open-source dan proprietary bisa hidup bersama, dan dengan demikian industri TI global bisa terus memperbaiki kualitas hidup banyak orang.

------------------------------------------------------- 
Hard Disk – Install Hard Disk Baru pada Windows XP
Sumber : Chip Online

Tanya : Saya baru saja membeli hard disk baru. Setelah memasang kabel dan menginstalnya di komputer, Windows XP tidak dapat mendeteksi hard disk ini walaupun hard disk sudah terdeteksi pada BIOS dan Device Manager.

Jawab : Hard disk baru yang di pasang pada komputer belum terlihat di My Computer karena belum dipartisi dan diformat. Namun, Windows XP menyediakan tool agar lebih mudah mengintegrasikan hard disk internal maupun eksternal.
Image

TOOL HARD DISK : Hard disk baru internal maupun eksternal dapat diintegrasikan ke dalam Windows XP melalui “Computer Administration”.

Untuk menjalankannya, buka “Control Panel” dan klik “Administration | Computer Administration | Storage Administration”. Seperti yang ditunjukkan screenshot, hard disk baru terdeteksi sebagai “Storage 1”. Tanda seru merah berarti hard disk belum terintegrasi dengan sistem.

Pertama, klik-kanan pada “Storage 1” kemudian, klik “Initialize Storage”. Lalu, aktifkan bar warna hitam dengan klik-kanan mouse dan klik “New Partition”. Selanjutnya, buatlah sebuah “Primary Partition”. Nama drive akan diberikan otomatis. Jika dibutuhkan, bagi hard disk dalam beberapa partisi. Sekarang, format partisi yang telah dibuat. Untuk partisi yang besar, sebaiknya pilih sistem file NTFS. Namun, bila kecil (sampai 32GB), bisa memilih FAT32. Terakhir, klik “Finish”. Setelah restart, hard disk baru sudah dapat diakses melalui Windows XP.


risno Heriyanto – detikinet

ilustrasi (ist)

Jakarta – Beragam kartu grafis kini dapat dijumpai di pasaran dan setiap kartu grafis tentunya ditunjukan untuk segmen-segmen yang berbeda. Nah, supaya tidak bingung, detikINET coba berikan enam kartu grafis pilihan yang dibedakan menjadi tiga bagian yaitu Entry Level, Mainstream dan High-end.

Sebelum memilih kartu grafis, perlu diingat bahwa pemilihan kartu grafis harus didukung dengan sistem dan Power Supply Unit (PSU) yang memadai, agar dapat memaksimalkan kinerja kartu grafis tersebut. Contohnya, kartu grafis high-end tentunya akan membutuhkan hardware yang tergolong High-end juga dan pemilihan PSU pun harus cermat. Jangan sampai hardware yang kita miliki tidak bekerja optimal atau bahkan sampai rusak hanya gara-gara PSU yang tidak memadai.

Entry Level

Kartu grafis untuk segmen ini ditujukan bagi pengguna komputer yang ingin memainkan game terbaru tapi dengan dana yang terbatas. Kartu grafis kelas ini cukup nyaman untuk memainkan game terbaru sekarang dengan resolusi sampai 1024×768, cocok bagi para pengguna komputer yang menggunakan monitor berukuran 15″.

ATI Radeon HD 4650 (kisaran harga US$70-80)
Bagi yang ingin menggunakan kartu grafis buatan ATI bisa melirik kartu grafis yang motori chipset HD 4650. Pasalnya, selain harga yang ditawarkan cukup terjangkau, seri ini sudah dipersenjatai dengan core clock/ memory sebesar 600MHz/ 1000Mhz yang membuatnya cukup berperforma baik untuk menjalankan game-game saat ini.

Nvidia Geforce 9500GT (kisaran harga US$71-90)
Kartu grafis ini mempunyai segmen yang sama dengan ATI Radeon HD 4650. Walau memiliki core/memory clock yang lebih besar, yakni 650MHz/1625MHz, tetapi memiliki performa yang tidak terpaut jauh dengan ATI Radeon HD 4650.

Mainstream

Kartu grafis untuk kelas ini sudah sangat cukup untuk menjalankan game terberat sekalipun dalam resolusi 1280×1024, tentunya jika didukung dengan hardware lain yang memadai. Sebagai panduan, dalam memakai kartu grafis kelas ini minimal pengguna harus sudah menggunakan dual core prosessor untuk menghindari ‘bottle neck’ pada sistem.

ATI Radeon 4830 (kisaran harga US$ 109-133)
Menggunakan prosessor 640 shader, Core/Memory Clock sebesar 575MHz/1800MHz membuat kartu grafis ini cukup bertenaga untuk menjalankan game-game yang tergolong kelas berat seperti GTA IV, STALKER, Crysis dan yang lainnya.

Nvidia Geforce 9800GT (kisaran harga US$119-180)
Kartu grafis ini merupakan pengembangan dari seri terdahulunya yaitu Geforce 8800GT. Dibekali dengan core/ memory clock sebesar 600MHz/1800MHz dan dengan dukungan PhysiX dari Nvidia membuatnya lebih baik ketika menjalankan game yang berbasiskan PhysiX.

High-end.

Kartu grafis kelas ini lebih ditujukan kalangan gamer yang menginginkan performa tinggi dan kualitas gambar terbaik dalam game. Tentunya untuk mendapatkan itu dibutuhkan dana yang cukup menguras dompet, selain untuk kartu grafis juga untuk sistem pendukung.

ATI Radeon HD 4870 (kisaran harga US$ 196-299)
Kartu grafis seri ini dapat membuat game terberat saat ini menjadi tampak begitu ringan bahkan dengan memaksimalkan detail ataupun mengaktifkan Antialising dapat ditangani kartu grafis ini dengan mudah. Itu semua karena kartu grafis ini mempunyai Core/Memory clock sebesar 750MHz/1800Mhz dan menggunakan jenis memori terbaru yaitu DDR5.

Nvidia GTX 260 (kisaran harga US$244-322)
Seri GTX merupakan seri terbaru jajaran produk high-end dari Nvidia, GTX 260 dibekali dengan Core/Memory Clock sebesar 576MHz/1998Mhz merupakan pesaing ketat dari HD 4870. Bahkan di beberapa game tertentu, kartu grafis ini dapat melibas rivalnya. Tetapi sayang, harga yang ditawarkan sangat terpaut jauh sehingga produk ini jadi kurang peminat.

Selain jenis kartu grafis yang disebutkan di atas, sebenarnya masih banyak lagi jajaran kartu grafis yang beredaran di pasaran. Buat pengguna yang benar-benar ‘gila’, tengok saja ATI Radeon 4870X2 atau Nvidia GTX 295 yang merupakan kartu grafis tercepat dari kedua kubu saat ini. Namun detikINET belum merekomendasikannya, karena keduanya memiliki kisaran harga hingga US$499. ( eno / wsh )
—————————————————————
Jakarta – Laptop mini atau yang dikenal dengan netbook saat ini tengah membanjiri pasar. Ukuran mungil, bobot ringan, serta harga yang relatif terjangkau memang cukup menggiurkan.

Namun, jangan gegabah saat hendak membeli gadget yang satu ini, agar tidak menyesal di kemudian hari. Ada baiknya, Anda simak tujuh kiat memilih netbook, yang dikutip detikINET dari Computerworld, Selasa (2/9/2008):

1. Sesuaikan dengan kebutuhan Anda dan sesuaikan dengan budget yang ada.

Sebelum membeli netbook, Anda harus mengetahui kebutuhan Anda. Apakah Anda membutuhkan sebuah piranti berbobot ringan untuk mempermudah akses internet? Atau Anda membutuhkan laptop yang sarat fitur? Jika memang Anda membutuhkan fitur yang banyak, lebih baik Anda mengurungkan niat untuk membeli netbook dan memilih untuk membeli laptop. Netbook cocok digunakan untuk surfing,presentasi dan pekerjaan dengan Office. Sedangkan laptop cocok digunakan untuk mengedit video atau pekerjaan multimedia lainnya.

2. Belilah netbook dengan ukuran layar 8,9 inchi atau yang berukuran lebih lebar.

Saat membeli netbook, perhatikan ukuran layar. Usahakan untuk membeli netbook dengan ukuran layar minimal 8,9 inchi. Ukuran yang terlalu kecil akan mengurangi kenyamanan Anda saat menggunakan netbook, karena tidak dapat melihat halaman situs secara keseluruhan.

3. Pastikan netbook pilihan Anda ditunjang dengan baterai 6 sel.

Baterai 6 sel akan memberi kesempatan kepada Anda untuk menggunakan netbook dalam durasi waktu yang relatif lama.Misalnya, netbook Eee PC 1000 Asus, dan Eee Pc 901 yang tahan hingga delapan jam.

4.Cobalah keypad netbook, dan pastikan itu nyaman untuk jari-jari Anda.

Sebelum memutuskan untuk memboyong pulang sebuah netbook, sebaiknya Anda mencoba terlebih dahulu keypad pada netbook pilihan Anda. Pastikan bahwa keypad tersebut nyaman digunakan.

5. Cermati software apa yang digunakan pada netbook tersebut.

Sebelum memutuskan membeli netbook, terlebih dahulu cermati, software apa yang digunakan pada netbook tersebut. Apakah software tersebut sesuai dengan keinginan Anda, misalnya Windows XP atau Linux.

6. Pertimbangkan harga netbook.

Lazimnya, sebuah netbook akan ditawarkan pada kisaran harga di bawah US$ 500. Jika harga netbook tersebut melampaui harga US$ 500, pertimbangkan lagi keinginan Anda untuk membeli netbook. Karena harga tersebut sudah mendekati harga laptop biasa, yang menyediakan fitur lebih lengkap daripada netbook.

7. Pertimbangkan fitur-fitur apa saja yang terdapat di netbook tersebut.

Sumber : Detikinet
—————————————————————–
7 Tips Asyik Windows 7

Screenshot Windows 7 (microsoft)

Jakarta – Sudahkah mencoba Windows 7? Kuasai langkah-langkah cepat berkomputer dengan Windows 7, agar kinerja dengan sistem operasi yang masih uji coba itu bisa lebih mantap.

1. Agar Lagu MP3 tetap utuh

Windows 7 memiliki kelemahan di Windows Player 12 karena bug jahat yang dimilikinya. Bug ini otomatis akan menambahkan metadata yang hilang, termasuk album art. Masalahnya hal ini bisa mengakibatkan file tersebut tidak utuh lagi.

Untuk memperbaikinya, install updatenya dari situs Microsoft.

2. Klik Kanan yang Makin Sakti

* Klik kanan pada bagian kosong di desktop untuk mengatur resolusi layar, jadi tak perlu melalui display setting dulu.
* Klik kanan pada ikon Explore di taskbar, untuk mengakses folder sistem yang umum digunakan seperti Documents, Pictures, dan lainnya dengan lebih cepat.
* Sedangkan bila tidak ingin menggunakan Internet Explorer dan ingin memindahkannya dari taksbar, klik kanan saja pada ikon IE, lalu pilih “Unpin this program from the taskbar”, kemudian instal browser lain.

3. Jalan pintas (shortcut) pada keyboard

* Alt+P: Untuk menampikan atau menyembunyikan tampilan jendela Explorer
* Windows Logo+G: Menampilkan gadget di muka windows-windows lainnya
* Windows Logo++ (tombol plus): Zoom in
* Windows Logo+- (tombol minus): Zoom out
* Windows Logo+Up: Memperbesar ukuran window
* Windows Logo+Down: Memperkecil ukuran window
* Windows Logo+Left: Bergerak menuju sisi kiri layar
* Windows Logo+Right: Bergerak menuju sisi kanan layar
* Windows Logo+Home: Meminimize/merestore window lain kecuali yang sedang ditampilkan

4. Mengatur UAC (User Account Control)

Jengkel dengan banyaknya ‘peringatan’ (alert) seperti pada Windows Vista? Aturlah dengan langkah berikut: Start -> Control Panel -> Change User Account Control Settings.

5. Menulis Cakram Digital

Windows 7 akhirnya menyediakan layanan untuk mem-’burn’ file ISO langsung ke bentuk CD atau DVD. Untuk memudahkannya, tinggal double klik pada file tersebut, pilih drive dengan disk kosong lalu klik Burn.

6. Akses video lebih cepat
Klik kanan pada menu Start, lalu menuju Properties ->
Start Menu -> Customize, dan set pilihan video pada “Display as a link”. Kini bisa mengakses folder video dengan langkah singkat.

7. Bagi Flickr

Memiliki account di Flickr? Untuk mempercepat membukanya, kunjungilah situs I Started Something, kemudian downloadlah Connector-nya, lalu pilih Open. Dengan ini, “Flickr Search’ akan ditambahkan di folder Searches, pun bisa mencari foto lewat desktop . Gampang kan

—————————————————————–
Ukuran Hambat Pengguna Jajal Windows 7

Ardhi Suryadhi – detikinet

Screenshot Windows 7 (microsoft)

Jakarta – Windows 7 boleh saja menjadi sistem operasi desktop pertama Microsoft yang versi betanya dilempar bebas ke publik. Namun, kapasitas download yang besar menjadi penghalang user untuk menjajal OS teranyar Microsoft ini.

Dikatakan Lukman Susetio, Windows Client Product Manager PT Microsoft Indonesia, besarnya file Windows 7 versi beta yang bisa dijajal user mencapai 2,2 GB.

“Bukan kapasitas yang kecil memang, sehingga membuat user kesulitan untuk user men-download-nya, apalagi di Indonesia,” ujarnya kepada detikINET di sela media gathering Microsoft di Boscha, Bandung, 28-29 Januari 2009.

Lukman menjelaskan, ini merupakan kali pertama Microsoft melempar OS desktop versi betanya ke publik. Sebab, produk terdahulu, semisal Vista dan XP, hanya untuk kalangan terbatas.

“Kita memang sengaja karena ingin mendapatkan feedback yang lebih banyak dari user. Karena hal itu juga untuk mengembangkan produk ini juga,” tukasnya.

Windows 7 versi beta sendiri telah dilempar ke publik sejak 7 Januari hingga 10 Februari 2009 dan menargetkan dapat merangkul sekitar 2,5 juta tester.

“Sekarang belum tahu sudah berapa yang download, tapi semakin banyak semakin baik karena kita juga kemungkinan juga bakal mendapatkan feedback yang lebih banyak,” tandasnya. ( ash / wsh )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar